Siapa sih yang tak kenal dengan mesin pencari nomor satu di dunia, Google? Nyaris semua orang kenal mesin pencarian satu ini, kan? Ada banyak hal yang bisa Anda dapatkan dari mesin pencari ini. Namun, untuk menampilkan semuanya, ternyata Google membutuhkan algoritma Google. Anda harus kenali Beragam algoritma Google lebih dulu!
Sebab, tanpa adanya algoritma Google, Anda tak akan pernah tahu apa jawaban atas pertanyaan yang Anda ketikkan di papan pencariannya. Apa Anda pernah berpikir soal ini? Tidak? Yah, sebenarnya mesin pencari Google bekerja menemukan apa yang Anda cari dengan algoritma Google ini. Yuk, kenali lebih lanjut!
Table of Contents
Apa Itu Algoritma?
Sebelum Anda mengetahui apa saja jenis algoritma Google yang sudah digunakan, ada baiknya Anda mengetahui dulu apa itu algoritma. Algoritma adalah langkah-langkah atau urutan penyelesaian suatu masalah secara logis. Penyelesaiannya menggunakan satu per satu langkah sehingga mendapatkan apa yang diinginkan.
Nah, seperti itulah cara algoritma dalam membuat jawaban atas apa yang Anda tanyakan. Lalu, bagaimana cara kerja algoritma Google itu sendiri? Kalau algoritma Google, ia bekerja dengan cara memilah konten-konten yang sesuai dengan pencarian yang Anda lakukan setelah proses indexing selesai.
Nah, bila proses algoritma dan indexing yang dimaksudkan sudah selesai dijalankan, saat itulah mesin pencarian di halaman browser Anda akan menampilkan hasil pencarian di laman browser Anda. Algoritma Google sendiri saat ini terdiri dari beberapa macam dan terus diperbaharui hingga hasil algoritmanya akurat.
Secara efektif, algoritma ini akan membantu Anda dalam menyisir data digital dan ia juga memiliki keistimewaan berupa mampu merangking hasil pencarian dalam search engine results page atau SERP. Hasilnya bisa dibilang sangat relevan. Nah, apa saja jenis algoritma Google itu? Ini dia!
List Macam-Macam Algoritma Google
-
Google Panda
Jenis pertama dari algoritma Google adalah Google Panda. Jenis yang satu ini update pada tahun 2011 dan sasarannya adalah konten berkualitas rendah. Misalnya saja, konten duplikat hasil plagiarisme atau copy paste, web spam, konten dengan kata kunci yang asal dan diulang tanpa konteks.
Cara kerjanya sendiri adalah ia akan menilai skor kualitas suatu halaman website. Skor atau penilaian ini kemudian akan digunakan sebagai faktor peringkat pada mesin pencarian Anda. Awalnya, Google Panda ini adalah filter bagian dari algoritma Google. Namun, pada Januari 2016 lalu, ia secara resmi telah dimasukkan sebagai algoritma inti Google.
Saat ini, rili update yang dilakukan Google Panda cukup sering dilakukan sehingga itu bisa meningkatkan frekuensi hukuman dan pemulihan terhadap website yang dianggap melanggar aturan search engine Google. Lalu, bagaimana cara penyesuaiannya dalam website Anda? Untuk cara penyesuaiannya, Anda bisa gunakan tools Copyscape.
Tools yang satu ini berguna untuk memeriksa adanya duplikasi konten. Selain itu, Anda juga harus menulis konten yang tipis dan isikan dengan keyword yang kontekstual. Jika Anda memiliki situs ecommerce dan tidak dapat membuat konten yang unik 100 persen, cobalah untuk menggunakan gambar asli yang Anda miliki untuk mengatasinya.
-
Google Penguin
Algoritma lainnya yang digunakan adalah Google Penguin. Tahun update dari algoritma ini adalah tahun 2012 dan digunakan untuk menyasar situs spam. Selain itu. Algoritma ini juga bisa menyaring situs dengan backlink hasil jual beli. Ini biasanya digunakan untuk menaikkan ranking di SERP Google.
Awalnya Anda bisa saja terkena penalti karena ini. Namun, belakangan praktis backlink yang kurang sportif memberikan nilai yang rendah di SERP ini. Lalu, bagaimana cara kerjanya? Backlink merupakan faktor penting dalam kegiatan SEO off page. Tapi, jika backlink tidak relevan dengan konten website Anda, justru akan dicurigai sebagai upaya spamming.
Backlink alias link eksternal ini mengacu ke situs Anda dan ini adalah metrik dalam peringkat Google. Makin banyak backlink yang masuk ke situs Anda, maka makin banyak orang yang akan menyukai atau menilai bagus konten Anda. Otomatis, situs Anda juga akan mendapatkan peringkat yang tinggi di Google.
Algoritma ini juga bekerja meneliti kualitas backlink ini secara live atau real time. Ia juga akan memonitor tautan atau backlink yang dianggap manipulatif kemudian Google akan menurunkan peringkat situs dengan tautan semacam itu. Sejak tahun 2016 lalu, Google Penguin ini telah menjadi algoritma inti Google.
-
Google Hummingbird
Selanjutnya adalah Google Hummingbird. Ia pertama kali update pada tahun 2013 dan sasarannya adalah penyampain search result yang cepat dan akurat. Selain itu, ia juga bisa menghindari banyaknya konten yang mekanis atau sekadar memperbanyak keyword dalam konten.
Cara kerjanya adalah dengan memberikan penekanan pada query dalam bahasa sehari-hari. Hasil ril yang didapat adalah Google mampu menentukan peringkat suatu konten meskipun tidak mengandung kata atau frasa yang tepat sesuai dengan query pencarian. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan konteks, makna, pengindeksan, istilah dan sinonim.
Selain itu, Google Hummingbird juga bisa membantu penelusuran yang lebih akurat. Google ini juga bisa membantu masuk lebih dalam ke halaman atau konten tertentu alih-alih sekadar menunjukkan halaman utama dari suatu website.
-
Google Pigeon
Selanjutnya adalah Google Pigeon yang update pada tahun 2014 dan sasarannya adalah SEO on page dan off page yang buruk. Peningkatan parameter rangking sesuai jarak dan lokasi situs web atau konten dari posisi pencari juga dilakukan. hasilnya akan lebih relevan untuk pencarian lokalitas.
Bagaimana cara kerjanya? Cara kerja dari Google Pigeon ini bekerja dengan cara mempengaruhi hasil penelusuran sesuai dengan lokasi pengguna. Update algoritma ini sendiri menciptakan hubungan yang baik antara algoritma lokal dan algoritma inti. Namun, faktor SEO yang digunakan lebih pada hasil di peringkat lokal.
-
Google Mobile
Selanjutnya adalah Google Mobile. Algoritma Google yang satu ini update pertama kali pada tahun 2015 dan sasarannya adalah untuk mengurangi dukungan ke situs yang tidak mobile friendly. Selain itu, ia juga akan mengurangi dukungan terhadap situs yang tidak mendukung penampilan situs ke dalam format perangkat gawai seperti ponsel atau tablet.
Algoritma ini sudah termasuk dalam core algorithm dari mesin pencarian Google. Cara kerja dari algoritma Google yang satu ini adalah dengan melakukan memastikan situs yang mobile friendly berada di rangking puncak penelusuran via gawai. Sedangkan untuk situs yang hanya dirancang untuk PC atau desktop akan didepak dari SERP Google.
Efek dari algoritma Mobile ini cukup serius. Ada banyak rangking situs yang anjlok karena ini dan keadaan cukup masif. Hal ini membuat algoritma Mobile ini disebut juga dengan Mobilegeddon atau Mobil Calypse.
-
Google RankBrain
Google RankBrain. Algoritma yang satu ini pertama kali update pada tahun 2015 dan ia menyasar search results yang lebih akurat. Selain itu, bisa dibilang Google RankBrain ini adalah penyempurnaan dari fitur Hummingbird.
Itu artinya, pembaharuan pada algoritma ini bisa akan menggusur konten tanpa fitur query yang relevan, konten dangkal atau yang terlalu pendek serta yang memiliki desain user experience yang buruk. Lalu, bagaimana cara kerjanya? Cara kerja dari algoritma yang satu ini adalah memakai teknik machine learning.
Hal ini berguna untuk memahami makna di balik suatu frase atau kata pencarian. Algoritma ini juga mampu memproses ratusan sinyal seperti kata, desain, elemen yang dipakai suatu halaman situs hingga menyajikan hasil yang paling cocok untuk pencarian Anda. Saat ini, peringkat Google RankBrain adalah yang paling penting nomor tiga dalam penentuan SERP.
-
Google Possum
Google Possum merupakan Algoritma yang satu ini update pada tahun 2016 dan sasarannya adalah untuk melakukan verifikasi hasil pencairan di tingkat lokal atau local result. Imbasnya, hasil lebih ril terhadap rangking loak rider yang terdaftar di lokasi terdekat di pencarian Google Map.
Cara kerja dari algoritma Google Possum adalah dengan membantu pengayaan hasil pencarian lokal. Sinyal yang diperhatikan adalah posisi pencari atau GPS seberapa dekat dengan suatu alamat hingga preferensi terhadap bisnis. Selain itu, pencarian algoritma ini juga bisa menghasilkan diferensiasi search result bahkan dalam query yang hampir sama.
Bagaimana cara melakukan penyesuaian untuk algoritma Google yang satu ini? Caranya adalah Anda harus mengimplementasi lebih banyak lagi kata kunci. Hal ini berguna untuk menangani variabilitas yang dibawa Possum ke SERP lokal
Selain itu, Anda juga bisa memeriksa ranking website Anda dan pastikan bahwa Anda melakukannya dari lokasi target yang telah sesuai. Hal lain yang harus diperhatikan adalah Anda bisa mendaftarkan usaha ke Google Business lebih dulu agar lokasi usaha Anda bisa dideteksi oleh Google dan muncul dalam mesin pencarian.
-
Google Fred
Terakhir ada Google Fred. Algoritma yang satu ini update pada tahun 2017 dan ia bekerja dengan cara memangkas konten yang tipis, halaman yang berafiliasi dengan iklan atau halaman yang banyak menampilkan iklan. Hal ini menjadi sasaran karena konten tak lagi relevan atau berpotensi bisa melanggar webmaster guideline.
Algoritma Google Fred sendiri bisa dibilang bukan semata-mata karena algoritma. Fred menjadi nama panggilan untuk seluruh update algoritma yang terjadi kemudian. Pada dasarnya, update algoritma ini akan menaikkan kualitas hasil pencarian Anda. Hanya saja, update bisa dibilang sangat sadis.
Sebab, ia bisa membabat habis website yang dianggap melanggar aturan. Ia juga bisa menurunkan jumlah visitor dan website juga bisa terkena imbas peringatan major spam alias deindex yang menjadikan website Anda berkualitas buruk.
Lalu, bagaimana cara melakukan penyesuaian atas algoritma Google yang satu ini? Caranya adalah Anda harus mempelajari lebih lanjut Webmaster Google dan jangan mencoba untuk mengelabui Google agar menganggap halaman Anda berisi materi tertentu padahal halaman Anda hanya diisi halaman atau link afiliasi. Sebab, pasti akan dibabat.
Itulah list macam-macam algoritma Google yang saat ini digunakan. Seluruh algoritma itu mengarahkan pada kualitas search result yang relevan dan akurat. Selain itu, dengan algoritma di atas, website dengan konten yang relevan pada suatu query akan mendapatkan ranking SERP yang tinggi dan konten yang dangkal atau spam akan didepak dengan ini.